Friday 30 January 2015

Anda Sedekah, Anda Berkah (copas)

Sedekah Unik - Anda Sedekah, Anda Berkah


H. A Pramono, bos Ayam Bakar Mas Mono (ABMM) mengungkapkan salah satu kunci sukses usahanya. pemilik 20 outlet ABMM di Jakarta dan Bogor ini mengaku sudah biasa membuktikan janji Allah SWT melipatgandakan sedekah dengan 10 X lipat hingga 700 X lipat.

Sedekah Orang Miskin (copas)

Kisah Nyata Sedekah Unik - Sedekah Orang Miskin


Mudah-mudahan bisa menambah inspirasi dan muhasabah kita semua di hari yang mulia ini, dan merupakan true story dari program RCTI:

Saya menemui Ibu Ela di rumahnya, depan mesjid jami Al Hidayah di Darmaga Lonceng, Bogor. Menemuinya tidak butuh waktu lama, karena hampir semua orang di dekat mesjid itu kenal Ibu Ela.

Rumahnya ada di dalam gang, sedikit di bibir sungai.Saya mengucap salam dan dijawab oleh tetangganya…

Sedekahnya si Anak TK (COPAS)

Kisah Nyata Sedekah Unik - Sedekahnya si Anak TK


Sedekah tidak harus banyak, sedikit tapi ikhlas lebih berharga dimata Alloh SWT apalagi bila dilakukan rutin.

Cerita sederhana dari seorang anak kecil yang sudah dididik orang tuanya untuk selalu berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan justru menyelamatkan jiwanya.

Nanti Saya Akan Sedekah...Pak Kyai....!! (COPAS)



Sedekah Unik - Nanti Saya Akan Sedekah...Pak Kyai....!!


Malam itu di sebuah pesantren yatim-piatu di Jawa Timur seorang Pengusaha datang bersilaturahmi ke Kyai pengasuh pesantren. Dia memang mempunyai yang ingin coba dibagi dengan Pak Kyai. Sejurus kemudian berlangsunglah pembicaraan antara keduanya.

"Pak Kyai, saya datang ke sini mau minta bantu doa agar hajat
saya dikabulkan oleh Allah SWT." ujar si Pengusaha. "Memangnya saudara sedang punya hajat apa?" tanya Pak Kyai ringan. "Begini Pak Kyai ..., saya ini punya usaha di bidang migas. Saya sedang ikut tender di Riau. Doakan agar saya bisa menang tender...!" jelas si Pengusaha.
"Hmmmmm...." Pak Kyai hanya bergumam tanpa sedikit pun memberi tanggapan.
Entah apa gerangan, mungkin untuk meyakinkan Pak Kyai, tiba-tiba si Pengusaha menambahkan, "Tolong doakan saya dalam tender ini Pak Kyai, insya Allah seandainya saya menang tender, pasti saya akan bersedekah ke pesantren ini!"
Dahi Pak Kyai berkernyit mendengarnya. Raut muka beliau terlihat sepertinya agak tersinggung dengan pernyataan si Pengusaha.
Menanggapi pernyataan si Pengusaha, Pak Kyai yang asli Madura bertanya, "Sampeyan hapal surat Al-Fatihah...?!" Si Pengusaha menjawab bahwa ia hapal.
"Tolong bacakan surat Al-Fatihah itu! "pinta Pak Kyai.
"Memangnya ada apa Pak Kyai, kok tiba-tiba ingin mendengar saya baca Al-Fatihah?!" tanya si Pengusaha."

Thursday 29 January 2015

Menjual Semua Hartanya untuk Sedekah, Malah Kaya Raya (copas)

 (Kisah Nyata) Menjual Semua Hartanya untuk Sedekah, Malah Kaya Raya


Ini kisah nyata yang dialami teman guru SMA saya beberapa tahun yang lalu. Kisah ini berhubungan dengan sedekah yang dilakukan dengan keiklasan luar biasa. Bagi saya terdengar agak ganjil dan mustahil, tapi memang itulah kenyataannya. Sepasang suami istri yang menyedekahkan hampir semua hartanya di jalan Allah, kemudian hidup mereka dipasrahkan pada Allah. Luaaarrr Biasa



Pertama kali mendengar cerita ini, saya kurang percaya, tetapi melihat siapa yang menceritakan saya sangat mempercayai kebenaran cerita ini. Sayang sekali sewaktu saya dan guru SMA saya akan mampir ke rumah pengusaha ini, sang pengusaha sedang keluar rumah.

Kisah ini sebenarnya diawali kegundahan sepasang suami istri akan kebahagiaan yang mereka dapatkan dari harta yang dimiliki. Mereka seakan tidak merasa bahagia walaupun hartanya berlimpah. Bagi mereka, yang terpenting adalah ketenangan hidup. Akhirnya suami istri ini mengambil keputusan yang tergolong nekat. Mereka memberikan hampir semua hartanya untuk mereka sedekahkan di jalan Allah. Hanya satu tujuan mereka; ingin hidup tenang dan tidak terbelenggu dengan nikmat sementara duniawi. Mobil dan beberapa harta berharga lain mereka jual dan mereka sedekahkan. Mereka tidak takut akan kelaparan, karena mereka yakin Allah pasti akan menolong dan memberikan jalan terbaik bagi mereka.
Allahu Akbar ! Bukan kesengsaraan yang mereka dapatkan akibat membuang hampir semua harta mereka demi ingin memulai hidup sederhana itu, tetapi kekayaan suami istri ini malahan berlipat-lipat tak terhingga. Kini mereka mempunyai dua perusahaan besar, seakan-akan perusahaan yang dulu dijual untuk disedekahkan malahan diganti 2 perusahaan yang jauh lebih besar dan sangat terkenal oleh Allah. Kini mereka sangat bahagia dengan kekayaan yang mereka miliki. Lebih dahsyat lagi, sepasang suami istri ini ingin memulai lagi seperti yang mereka lakukan beberapa tahun yang lalu. Mereka akan menyedekahkan dua perusahaan itu, bukan imbalan Allah yang mereka harapkan, tapi perasaan sangat dekat dengan Allah danmerasa diperhatikan dan disayang Allah itulah yang tidak bisa digambarkan oleh mereka saat melakukan cara ini.

Sebenarnya langkah yang dilakukan oleh sepasang suami istri ini adalah langkah logis, cuma belum banyak orang yang berani melakukannya. Tentang sedekah Allah bahkan menjanjikan langsung akan melipat gandakan beberapa kali lipat jika manusia melakukannya dengan ikhlas hanya untuk Allah semata. Bahkan balasan atau pahala dari sedekah akan lebih berlipat-lipat lagi jika dilakukan untuk keperluan berjuang di jalan Allah. Semoga kisah di atas bisa membuka mata hati kita akan kekuatan sedekah. Sedekah seperti bernafas, kita harus mengeluarkan nafas kotor banyak untuk bisa menghirup udara bersih banyak pula. Jika mengeluarkan nafas kotor sedikit, akan sedikit pula udara bersih yang bisa kita hirup.

Semoga dengan membaca artikel Dahsyaat diatas tsb berharap bisa di jadikan contoh serta suri tauladan yg baik bagi kita semua. Insya Allah, Amin
Salam Sukses


Pemberian Terbaik kepada Raja (copas)

Pemberian Terbaik kepada Raja

Suatu ketika, hiduplah seorang petani bersama keluarganya. Mereka menetap di sebuah kerajaan yang besar, dengan raja yang adil dan bijaksana. Beruntunglah siapa saja yang tinggal disana. Tanahnya subur, keadaannya pun aman dan sentosa. Semuanya hidup berdampingan, tanpa pernah mengenal perang ataupun bencana.

Setiap pagi, sang petani selalu pergi ke sawah. Tak lupa ia membawa bajak dan kerbau peliharaannya. Walaupun sudah tua, namun bajak dan kerbau itu selalu setia menemaninya bekerja. Sisi-sisi kayu dan garu bajak itu tampak mengelupas, begitupun kerbau yang sering tampak letih jika bekerja terlalu lama. "Inilah hartaku yang paling berharga", demikian gumam petani itu dalam hati, sembari melayangkan pandangannya ke arah bajak dan kerbaunya.

Tak seperti biasa, tiba-tiba ada serombongan pasukan yang datang menghampiri petani itu. Tampak pemimpin pasukan yang maju, lalu berkata, "Berikan bajak dan kerbaumu kepada kami. "Ini perintah Raja!". Suara itu terdengar begitu keras, mengagetkan petani itu yang tampak masih kebingungan.

Petani itu lalu menjawab, "Untuk apa, sang Raja menginginkan bajak dan kerbauku? "Ini adalah hartaku yang paling berharga, bagaimana aku bisa bekerja tanpa itu semua. Petani itu tampak menghiba, memohon agar diberikan kesempatan untuk tetap bekerja. "Tolonglah, kasihani anak dan istriku…berilah kesempatan sampai besok. Aku akan membicarakan dengan keluargaku…"

Namun, pemimpin pasukan berkata lagi, "Kami hanya menjalankan perintah dari Baginda. Terserah, apakah kau mau menjalankannya atau tidak. Namun, ingatlah, kekuasaannya sangat kuat. "Petani semacam kau tak akan mampu melawan perintahnya." Akhirnya, pasukan itu berbalik arah, dan kembali ke arah istana.

Di malam hari, petani pun menceritakan kejadian itu dengan keluarganya. Mereka tampak bingung dengan keadaan ini. Hati bertanya-tanya, "Apakah baginda sudah mulai kehilangan kebijaksanaannya? Kenapa baginda tampak tak melindungi rakyatnya dengan mengambil bajak dan kerbau kita? Gundah, dan resah melingkupi keluarga itu. Namun, akhirnya, mereka hanya bisa pasrah dan memilih untuk menyerahkan kedua benda itu kepada raja.

Keesokan pagi, sang petani tampak pasrah. Bersama dengan bajak dan kerbaunya, ia melangkah menuju arah istana. Petani itu ingin memberikan langsung hartanya yang paling berharga itu kepada Raja. Tibalah ia di halaman Istana, dan langsung di terima Raja. "Baginda, hamba hanya bisa pasrah. Walaupun hamba merasa sayang dengan harta itu, namun hamba ingin membaktikan diri kepada Baginda. Duli Paduka, terimalah pemberian ini…."

Baginda Raja tersenyum. Sambil menepuk kedua tangannya, ia tampak memanggil pengawal. "Pengawal, buka selubung itu!! Tiba-tiba, terkuaklah selubung di dekat taman. Ternyata, disana ada sebuah bajak yang baru dan kerbau yang gemuk. Kayu-kayu bajak itu tampak kokoh, dengan urat-urat kayu yang mengkilap. Begitupun kerbau, hewan itu begitu gemuk, dengan kedua kaki yang tegap.

Sang Petani tampak kebingungan. Baginda mulai berbicara, "Sesungguhnya, aku telah mengenal dirimu sejak lama. Dan aku tahu kau adalah petani yang rajin dan baik. Namun, aku ingin mengujimu dengan hal ini. Ternyata, kau memang benar-benar hamba yang baik. Engkau rela memberikan hartamu yang paling berharga untukku. Maka, terimalah hadiah dariku. Engkau layak menerimanya…." Petani itu pun bersyukur dan ia pun kembali pulang dengan hadiah yang sangat besar, buah kebaikan dan baktinya pada sang Raja.
***

Teman, bisa jadi, tak banyak orang yang bisa berlaku seperti petani tadi. Hanya sedikit orang yang mau memberikan harta yang terbaik yang dimilikinya kepada yang lain. Namun, petani tersebut adalah satu dari orang-orang yang sedikit itu. Dan ia, memberikan sedikit pelajaran buat kita. Sesungguhnya, Allah swt. sering meminta kita memberikan terbaik yang kita punya untuk-Nya. Allah, sering memerintahkan kita untuk mau menyampaikan yang paling berharga, hanya ditujukan pada-Nya. Bukan, bukan karena Allah butuh semua itu, dan juga bukan karena Allah kekurangan. Namun karena sesungguhnya Allah Maha Kaya, dan Allah sedang menguji setiap hamba-Nya.

Allah sedang menguji, apakah hamba-Nya adalah bagian dari orang-orang yang beriman dan mau bersyukur. Allah sedang menguji, apakah ada dari hamba-hamba-Nya yang mau menafkahkan harta di jalan-Nya. Dan Allah, pasti akan memberikan balasan atas upaya itu dengan pemberian yang tak akan kita bayangkan. Imbalan dan pahala yang akan kita terima, sesungguhya akan mampu membuat kita paham, bahwa Allah memang Maha Pemberi Kemuliaan.

Dan teman, mari kita berikan yang terbaik yang kita punya kepada-Nya. Marilah kita tujukan waktu, kerja dan usaha kita yang terbaik hanya kepada-Nya. Karena sesungguhnya memang, kita tak akan pernah menyadari balasan apa yang akan kita terima atas semua itu. Allah selalu punya banyak cara-cara rahasia untuk memberikan kemuliaan bagi hamba-Nya. Dan Dia akan selalu memberikan pengganti yang lebih baik untuk semua yang ikhlas kita berikan pada-Nya


Sedekah Nendang (copas)

SEDEKAH NENDANG - Saya dan istri adalah seorang karyawan / karyawati di perusahaan swasta. Selama 15 tahun bekerja kami selalu kekurangan. tgl 1 gajian tgl 20 sudah tidak punya uang. tadinya saya berpikir dengan istri juga bekerja kehidupan kami akan membaik. Ternyata tidak, hutang kami malah dimana-mana. Sedekah yang nendang kt ustad mansyur saya praktekan. 1 bulan gaji saya serahkan semua tanpa sepengetahuan istri. Sudah dipastikan tagihan rumah,tagihan motor, tagihan kartu kredit,tagihan pinjaman bank akan menjerit semua karena saya tidak bayarkan.
Tapi semua masalah tsb saya serahkan sepenuhnya kpd Allah. Dalam doa malam saya selalu menangis di hadapan Allah. Ya RABB..saya serahkan semua hidup dan mati saya dan keluarga. Mudah2an engkau tunjukan kemurahanMU. 1 bulan berlalu blm menampakkan hasil. Saya sempat down memikirkan hal tsb. Gaji bulan berikutnyapun habis untuk bayar tagihan yang double. saya kembali nihil (tidak pegang uang). Apa yang bisa saya lakukan dengan kondisi spt ini selain bersimpuh dan berdoa di malam hari. Akhirnya Allah menunjukan kemurahanNYA. Tepat di malam ke 40 saya mendapatkan sms berupa order yang nilainya berpuluh2 kali lipat dari sedekah saya.
Akhirnya saya lunasi semua hutang2. Rumah, motor, kartu kredit, pinjaman bank. Alhamdulillah sekarang genap 2 tahun saya dan sekeluarga menjalani. Simpanan di atm dan perhiasan istri bisa kami punyai. Saya bisa membantu saudara yang kekurangan. Membantu 80 orang anak yatim stp bulannya. juga sedekah harian. Saya juga menyebarkan keajaiban sedekah ini di kantor. Alhamdulillah setiap pagi di musholla kantor kami banyak yang menjalankan sholat Dhuha. Setiap awal waktu sholat, musholla kami penuh dengan karyawan yang menjalankan sholat. Dan banyak dari mereka yang juga merasakan keajaiban sedekah. (Testimoni No:370 Wisatahati)
ayo teman-teman mulailah belajar sedekah walaupun hanya sedikit, sedikit demi sedikit lama-lama jadi gunung

Wednesday 28 January 2015

Sedekah 500 Ribu, Dibayar Enam Juta, Tunai (copas)



Sedekah 500 Ribu, Dibayar Enam Juta, Tunai
Oleh: Fifi Sri Ratu Afiyati

ALLAH SWT  berjanji dalam Surat: 6 Ayat: 160 balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.

Subhanallah… janji Allah itu telah saya rasakan sendiri. Pada bulan Ramadhan kemarin, saya berpikir untuk membebaskan diri dari finansial yang selalu diberikan orang tua. Bukan karena tak senang diberi, tapi kasihan rasanya jika Abah dan Ibu terus-terusan mengeluarkan biaya untuk saya.

Berfikir! Berfikir! Berfikir! Aha… Gimana kalau saya coba berbisnis! Tring tring tring… banyak ide bermunculan untuk memulai bisnis apa yang bisa saya geluti.

Dari kerumunan ide yang berkecamuk, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan bisnis AVAIL yang sempat tersendat selama KKN. Namun yang menjadi masalah adalah, saya tidak punya modal sepeserpun untuk memulai bisnis ini. Jangankan buat modal, untuk sehari-hari saja kadang masih kurang. He…

Ditengah kegalauan itu, tak sengaja saya bertemu dengan Teh Ida, sahabat saya yang sangat mengagumi ustadz Yusuf Mansyur. Kala itu Teh Ida membawa buku karya Ustadz Yusuf Mansyur yang berjudul “Undang Saja Allah”.

Tertarik dengan judulnya, akhirnya saya meminjam buku itu dari Teh Ida dan melalap habis dalam waktu satu hari satu malam.

Satu kata yang masih terngiang dari buku itu adalah “Serahkan semua urusan kepada Allah dan berikan pinjaman yang terbaik kepada-Nya. Maka Allah akan membalas 10 kali lipat kebaikan bahkan lebih”.

Tring!!! Ide kembali menggelayuti fikiran… Saya butuh modal Rp. 6.000.000, berarti saya harus bersedekah Rp. 600.000. Langsunglah saya ke ATM untuk mengecek uang yang tersedia di rekening. Wah… ternyata Cuma ada Rp.500.000 kurangnya Rp.100.000. Gak papa deh, namanya ikhtiar.

Ketika saya kembali ke rumah dan memasukkan uang kedalam amplop, kakak saya bertanya, “Uang buat apa itu?” Saya hanya menjawab, “Buat 5 orang anak yatim, Teh.” Kakak saya hanya tersenyum dan berkata, “Ooooohhh… kalau begitu, nitiplah Rp. 100.000,” sambil mengeluarkan uang dari dalam dompetnya.


Alhamdulillah… Jadi pas deh Rp.600.000.

Tinggal menunggu balasan dari Allah Allah maha cepat perhitungannya, dalam waktu kurang dari 2 minggu Allah membalas sedekah saya 10x lipat menjadi Rp.6.000.000.

Nominal yang belum pernah saya miliki sebelumnya.

Dan perantara ganjaran itu adalah kakek saya yang merupakan seorang pensiunan Pengawas SD, yang jumlah tabungannya cukup banyak dan belum terpakai. Allah menggerakkan hati kakek, sehingga kakek mau memberi uang sebanyak itu untuk saya.

Diganti 1000 Kali Lipat (copas)



Kisah Nyata Keajaiban Sedekah, Diganti 1000 Kali Lipat

9:50 PM Amna Habiba

Kisah nyata ini terjadi di Jawa Tengah. Hari itu, seorang lelaki tengah mengengkol vespanya. Tapi tak kunjung bunyi. “Jangan-jangan bensinnya habis,” pikirnya. Ia pun kemudian memiringkan vespanya. Alhamdulillah... vespa itu bisa distarter.

“Bensin hampir habis. Langsung ke pengajian atau beli bensin dulu ya? Kalau beli bensin kudu muter ke belakang, padahal pengajiannya di depan sana,” demikian kira-kira kata hati lelaki itu. Ke mana arah vespanya? Ia arahkan ke pengajian. “Habis ngaji baru beli bensin.”

“Ma naqashat maalu ‘abdin min shadaqah, bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad."
Artinya:
"Tidak akan berkurang harta karena sedekah, bahkan ia akan bertambah, bahkan ia bertambah, bahkan ia bertambah.”, kata Sang Kyai di pengajian itu, yang ternyata membahas sedekah.
Setelah menerangkan tentang keutamaan sedekah, Sang Kyai mengajak hadirin untuk bersedekah. Lelaki yang membawa vespa itu ingin bersedekah juga, tetapi uangnya tinggal seribu rupiah. Uang segitu, di zaman itu, hanya cukup untuk membeli bensin setengah liter.

Syetan mulai membisikkan ketakutan kepada lelaki itu, “Itu uang buat beli bensin. Kalo kamu pakai sedekah, kamu tidak bisa beli bensin. Motormu mogok, kamu mendorong. Malu. Capek.”

Sempat ragu sesaat, namun lelaki itu kemudian menyempurnakan niatnya. “Uang ini sudah terlanjur tercabut, masa dimasukkan lagi? Kalaupun harus mendorong motor, tidak masalah!”

Pengajian selesai. Lelaki itu pun pulang. Di tengah jalan, sekitar 200 meter dari tempat pengajian vespanya berhenti. Bensin benar-benar habis.

“Nah, benar kan. Kalo kamu tadi tidak sedekah, kamu bisa beli bensin dan tidak perlu mendorong motor,” syetan kembali menggoda, kali ini supaya pelaku sedekah menyesali perbuatannya.

Tapi subhanallah, orang ini hebat. “Mungkin emang sudah waktunya ndorong.” Meski demikian, matanya berkaca-kaca, “Enggak enak jadi orang susah, baru sedekah seribu saja sudah dorong motor.”

Baru sepuluh langkah ia mendorong motor, tiba-tiba sebuah mobil kijang berhenti setelah mendahuluinya. Kijang itu kemudian mundur.

“Kenapa, Mas, motornya didorong?” tanya pengemudi Kijang, yang ternyata teman lamanya.
“Bensinnya habis,” jawab lelaki itu.
“Yo wis, minggir saja. Vespanya diparkir. Ayo ikut aku, kita beli bensin.”

Sesampainya di pom bensin, temannya membeli air minum botol. Setelah airnya diminum, botolnya diisi bensin. Satu liter. Subhanallah, sedekah lelaki itu kini dikembalikan Allah dua kali lipat.

“Kamu beruntung ya” kata sang teman kepada lelaki itu, begitu keduanya kembali naik Kijang.
“Untung apaan?”
“Kita menikah di tahun yang sama, tapi sampeyan sudah punya 3 anak, saya belum”
“Saya pikir situ yang untung. Situ punya Kijang, saya Cuma punya vespa”
“Hmm.. mau, anak ditukar Kijang?”
Mereka kan ngobrol banyak, tentang kesusahan masing-masing. Rupanya, sang teman lama itu simpati dengan kondisi si pemilik vespa.

Begitu sampai... “Mas, saya enggak turun ya,” kata pemiliki Kijang. Lalu ia menerogoh kantongnya mengeluarkan sebuah amplop.

“Mas, titip ya, bilang ke istrimu, doakan kami supaya punya anak seperti sampeyan. Jangan dilihat di sini isinya, saya juga belum tahu isinya berapa,” bonus dari perusahaan itu memang belum dibukanya.

Sesampainya di rumah. Betapa terkejutnya lelaki pemilik Vespa itu. Amplop pemberian temannya itu isinya satu juta rupiah. Seribu kali lipat dari sedekah yang baru saja dikeluarkannya.
Sungguh benar firman Allah, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 261).

Banjirnya Pekerjaan Yang Datang Setelah Rajin Bersedekah (copas)



Vemale.com - Keajaiban sedekah itu ada dan bisa terjadi pada semua orang. Kisah sedekah yang selanjutnya adalah tentang banjirnya pekerjaan yang datang setelah rajin bersedekah.

Sejak kecil gadis bernama Nia ini memang diajarkan utnuk selalu bersedekah oleh orang tuanya, akan tetapi saat ia harus tinggal jauh dari orang tua ia jadi lupa untuk bersedekah. Setelah lulus kuliah, ia memutuskan untuk tetap tinggal di kota besar, karena kesempatan kerja bisa lebih luas. Berbulan-bulan lulus kuliah dengan nilai IPK tinggi, nyatanya ia belum juga bekerja. Ada beberapa panggilan kerja, namun hanya sampai tes tertulis saja. Nia mulai resah dengan kelanjutan nasibnya.

Ayah Nia pun kembali mengingatkan anaknya tentang pentingnya bersedekah. Saat Nia sedang gundah ia menelpon ayahnya dan akhirnya sang ayah mengingatkannya. Entah mengapa saat itu juga ia menangis. Ia melupakan hal yang sangat penting. Ia terlalu memikirkan hidup hemat, sehingga lupa bersedekah.

Tidak perlu waktu lama, Ia mengumpulkan uang yang tersisa dan membelikan beberapa kilogram beras. Nia tahu bahwa beras adalah kebutuhan pokok yang pasti diidam-idamkan masyarakat yang hanya makan nasi aking setiap hari di dekat kosnya. Nia pun tidak menghitung berapa nominal yang keluar, namun hatinya sangat lega. Lalu keajaiban itu terjadi. Hanya beberapa hari setelah ia bersedekah menerima beberapa panggilan kerja. Satu persatu tes ia lakukan dengan hati yang lebih tenang. Sekitar dua minggu kemudian, empat perusahaan menerima Nia bekerja.

Keajaiban sedekah memang nyata. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semua hal pasti sudah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa. Semoga kisah ini bisa memberi motivasi kepada teman-teman Vemale untuk bersedekah, tidak hanya pada golongan tertentu, tapi pada sesama manusia.

Seorang wanita yang setelah bersedekah langsung dilamar 3 orang pria sekaligus (copas)

4 Kisah Motivasi Keajaiban Sedekah
Senin, 12 Januari 2015 16:40


  Foto: copyright vemale.com

Vemale.com - Kisah yang mengharukan dan memotivasi ini hadir dari seorang wanita yang setelah bersedekah langsung dilamar 3 orang pria sekaligus. Alkisah, wanita ini sudah berumur 30 tahun dan pencapaian karirnya dibilang luar biasa sukses. Masalah wajah dan juga penampilan pun ia sangat cantik. Namun, sampai saat itu ia tak kunjung menemukan pendamping hidup. Ini bisa jadi karena para lelaki tersebut merasa minder karena ia begitu sempurna.

Tak hanya soal duniawi, soal rohani wanita ini juga terbilang sangat baik. Ia sering mengikuti pengajian. Suatu ketika ia mendengarkan tausyiah tentang sedekah. Katanya, Allah akan membalas dan melipatgandakan harta yang disedekahkan dengan balasan yang berlipat-lipat. Namun ia pun tak begitu mengharapkan dan tujuannya bersedekah memang murni untuk berbagi.

Hingga saat itu tiba. Ia melihat sebuah masjid di daerah Malang dalam tahap pembangunan. Sebuah tulisan cukup unik membuatku turun dari mobil dan mendekati seseorang yang tengah duduk di depan masjid. Di depan masjid itu tertulis, "Masjid dijual" bayangkan saja, masjid yang bisa dikatakan adalah rumah Allah, diperjualbelikan dengan mudahnya? Ia pun menghampiri panitia di masjid dan menanyakan maksud tulisan tersebut. Ternyata, maksud kalimat tersebut adalah 'menjual' bagian dari masjid untuk diwakafkan. Istilah singkatnya, kita 'diminta' keikhlasannya untuk bersedekah untuk pembangunan masjid tersebut. Tanpa pikir panjang ia pun mengeluarkan epuluh lembar uang seratus ribuan yang ada di dompet. Ia pun menitipkan salam dan doa agar jodohnya datang di saat yang tepat. Sebelumnya memang ia pernah mendengar kalimat ustadz di majelis taklim mengucapkan bahwa bersedekah dapat mempercepat datangnya jodoh.

Tak lama kemudian tepatnya satu bulan sejak kejadian tersebut, ak cukup satu orang pemuda datang ke rumah untuk melamar gadis tersebut. Tiga orang pemuda yang tak hanya santun perangainya, tapi juga tampan datang untuk melamarnya. Ia pun kebingungan namun akhirnya ia memilih yang paling baik dari ketiganya. Subhanallah, wanita ini benar-benar merasakan buah sedekah. Bahwa, tak akan ada kesulitan di balik kebiasaan rutin bersedekah. Bersedekah tidak membuat miskin, tetapi justru mengayakan.

Tadinya Aku Ingin Bunuh Diri karena Sudah Tak Perawan, Namun... (Copas)

Tadinya Aku Ingin Bunuh Diri karena Sudah Tak Perawan, Namun...


Foto: copyright thinkstockphotos.com Vemale.com - Setiap orang pasti punya kisah yang kelam dan meninggalkan rasa trauma yang mendalam. Butuh keberanian besar untuk mau terbuka membicarakan kisah pilu yang pernah dialami. Apalagi jika itu menyangkut keperawanan. Seorang sahabat Vemale ini mencoba membagikan kisahnya tentang keperawanannya yang direnggut oleh seorang pria tak bertanggung jawab. Dan ia punya sebuah pesan yang bisa jadi pelajaran untuk kita semua...
***
Salam,
Saya akan menceritakan pengalaman pahit hidup saya yang membuat saya terpuruk dalam dunia hitam. Semoga ada pelajaran yang bisa Anda petik dari kisah pilu saya ini.
Saya dilahirkan oleh keluarga yang sangat sederhana. Sebenarnya saya anak yang tidak diharapkan karena ibu saya sudah berusia 40 tahun saat mengandung saya. Bahkan saat itu beliau tidak tahu kalau sedang mengandung. Saya lahir prematur dan sempat membuat orang-orang menangis karena kesehatan ibu saya yang sangat lemah saat itu.
Saya mempunyai keluarga yang tidak harmonis. Orang tua saya sering ribut dengan kakak laki-laki saya. Saya merasa sangat terkekang sehingga membuat saya merasa tidak bebas seperti anak lainnya.
Saya mengenal cinta saat menginjak bangku SMA. Memang saya akui wajah saya yang manis dengan postur tubuh yang mungil membuat banyak laki-laki mengagumi saya. Saya terlena dan bahkan salah langkah.


Saya akhirnya mengenal seorang pria yang kemudian saya tahu bahwa ia adalah orang bejat yang tak bertanggung jawab. Dia merenggut kesucian saya. Hidup saya sangat hancur. Saya sangat tertekan dan merasa tak ada harapan lagi untuk hidup. Sejak saat itu, saya berubah drastis jadi anak yang sangat pendiam di rumah. 
Masalah-masalah baru pun bermunculan. Kondisi keluarga saya tak stabil, situasi ekonomi sedang kritis. Saya pun begitu tolol ketika saya menceritakan masalah hilangnya keperawanan saya kepada seseorang yang tadinya begitu saya percaya. Bukannya menjaga rahasia, ia malah membeberkan aib saya hingga satu sekolahan semua tahu. Saya diejek, dibilang pelacur. Ya Allah, kenapa mereka begitu kejam? Mereka bilang saya menjual harga diri saya sendiri. Oh, betapa hinakah saya di mata mereka?
Saya berusaha sabar. Hingga lama kelamaan mereka berhenti mengejek saya. Terkadang saya sering menangis kenapa hidup ini begitu rumit. Tapi ternyata masih ada masalah baru yang membuat saya tertekan. Saya makin frustrasi ketika tahu pria yang telah merenggut kesucian saya menikah dengan sahabat kakak perempuan saya. Dari pernikahan mereka, lahirlah seorang anak perempuan. Namun, pernikahan itu kandas di tengah jalan karena pria tersebut tidak bertanggung jawab kepada istrinya.
Namun, Allah masih berbaik hati. Beberapa tahun kemudian, saya bertemu dengan seorang pria tampan, baik, dan setia. Saya sangat nyaman bersamanya. Ia juga merasakan hal yang sama.


Suatu hari, pria baik hati itu meminang saya. Saya begitu bahagia karena ia mau menerima saya dengan segala kekurangan saya, meskipun saya sudah tak perawan lagi. Dia hanya ingin menjadikan saya sebagai istri sholehah yang bisa jadi ibu untuk anak-anak kami kelak. Saya pun ingin menjadi pribadi yang jauh lebih baik kelak. 
Saya sangat bersyukur karena di balik cobaan yang disebabkan oleh kesalahan saya sendiri, Allah masih menunjukkan kemurahan hati-Nya. Dulu saya sempat ingin bunuh diri karena tertekan dan malu. Beruntung masih ada seorang teman yang mau mengingatkan saya bahwa ini bukan akhir dari segalanya. Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan umat-Nya.
Kini, saya sudah menikah dengan pria baik hati tersebut. Saya bahagia dan begitu terharu. Meskipun dulu saya sempat terperosok ke jurang hitam, saya masih bisa menemukan cahaya di masa depan saya. Saya hanya ingin menyampaikan pesan betapa berbahayanya pergaulan bebas karena bisa merusak diri kita sendiri. Dan jangan merasa lemah saat kita punya masalah besar karena Allah SWT tak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan kita.
Kisah ini adalah kisah nyata saya sendiri. Semoga kita semua bisa menjadikan hidup kita ini jauh lebih baik dari sebelumnya.

‘’PENGORBANAN SEORANG ANAK’’ (copas)

‘’PENGORBANAN SEORANG ANAK’’


Assalamualaikum Wr.Wb
Di awali dengan
              
 BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM
Teman dan para sahabat yang budiman izinkan Aku untuk menulis sebuah cerita di atas lembaran kertas ini.
Cerita ini adalah kisah nyata yang di ambil dari seseorang yang tidak ingin statusnya di ketahui, mudah-mudahan dalam cerita ini ada manfaatnya baik, buruk nya perilaku dalam cerita ini.
Teman dan para sahabat yang budiman.
Sebuah cerita dalam judul ‘’PENGORBANAN SEORANG ANAK’’
Menceritakan tentang keluarga yang bercerai,sang Ayah yang di banggakan pun meninggal,seorang anak itulah yang berkorban dalam keluarganya.
Bagaimana cerita selanjutnya ,,,,,?
Silahkan teman dan para sahabat membacanya ....?
Tak luput dari kesalahan, dan kekurangannya, dalam menulis cerita ini Aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.
          SELAMAT MEMBACA ,,,,,,,
                   WASSALAM ,,,,,,,
                          
Cerita ini di buat pada tanggal  : 03-11-2011
Penulis ide cerita                      : JIHAN.N.RACHMAN
 

***
MASA KENANGAN YANG INDAH

Pada suatu hari Aku tinggal di sudut kota besar yang dulunya masih sepi, dan sunyi tapi sekarang kota itu sudah ramai di Ibu kota JAKARTA. Aku tinggal bersama kakak kandungku, sebut saja dia ‘’AL’’ serta Ayah, Ibu tiriku, dan kedua adik ku yang berbeda  Ibu. Sejenak Aku merasakan bahagia, karena Ayah ku sangat menyangi ku, serta kakak ku yang bernama AL, dia gadis yang bisu. tapi Aku senang karena kakak ku selalu mengalah padaku. di lain sisi Ibu tiri ku sangat berbeda sikap pada ku, dan juga kepada kakak ku. Tetapi Ayah selalu memperhatikan ku.
“Dewi, kamu sudah sarapan belum?” Teriak Ayah pada ku.
“Belum yah !!” Tegas ku pada Ayah.
“Ayo sini, bareng sarapan sama Ayah”
“Iya yah” jawabku, Lekas Aku pun pergi menghampiri Ayah.
Tapi Ibu tiri ku berbeda, seperti dia tidak senang aku makan bersama Ayah. apa yang Aku ambil Ibu selalu melotot kesal.
“Wiii, ambil tuh telur dadarnya?” kata Ayah
“Tapi yah! ada yang melotot tuh “ jawabku sambil melirik ke arah Ibu tiri ku.
“Siapa ? udah ah.. jangan di lihat”
Ayah malah mengambilkan Aku telur. tak lama kemudian Ayah pun pergi bekerja, setelah Ayah berangkat, aku bergegas ke belakang. Pikir ku Ibu pasti marah. Baru saja Aku melangkah.
“DEWI !!!!! SINI KAMU !! “
“Iya bu, ada apa ?” jawabku.
“Ada apa, ada apa. apa maksud kamu tadi, ada yang melotot hah ?”
“Iya kan, tadi Ibu melot “ ejek ku

Dan Akupun berlari ke kamar, Ibu tiri ku terus berbicara, memarahi ku, tapi Aku tak peduli. Akupun malah bernyanyi.
“Ibu tiri hanya cinta kepada Ayahku saja .......”
Ibu tiriku pun, tambah marah,dan memukul pintu kamarku. Aku pun bergegas pergi ke Sekolah, dan tak menghiraukan amarah Ibu ku.
“Awas, Ibu akan adukan sama Ayah kamu !!!!!!!!!!.”
Biasanya, pukul 4 sore, Ayah ku pulang, dan Aku pulang dari sekolah pukul 5 sore. Setibanya di rumah, Aku melihat Ibu sedang berbicara dengan Ayah.
Pikirku, Ibu pasti sedang mengadu.
“Dewi, baru pulang ? cepat mandi dulu” kata Ayah
“ Iya yah ?” jawabku sambil tersenyum, Aku senang melihat wajah Ayah yang ramah. tapi, melihat yang ituuuuh adduuuuuuh jauh berbeda.
Tak lama kemudian, Aku dipanggil Ayah. Baru saja Aku duduk, Ibu tiriku sudah memarahi ku. Mangadukan Aku ke Ayah kejadian yang tadi, tapi Ayah hanya tersenyum, melihat Ayahku tersenyum, Ibu tiriku tambah marah.
“Ayah ini gimana, bukan di marahin malah tenang-tenang aja ”
“Sudah-sudah“ jawab Ayahku dengan wajah tenangnya.
“Dewi kamu jangan gitu yah, sama Ibu kamu” kata Ayah sambil memeluk ku.
“Iya yah, tapi benerkan yah, Ibu tiriku hanya cinta sama Ayah saja. kalau sama Aku tuh benci banget yah” jawab ku sambil berbisik manja ke telinga Ayah. Ayah ku pun tertawa.
“Hehehehe.. Tidak, Ibu kamu tuh sayang sama kamu, kamu nya saja yang nakal” kata Ayah, Akupun tersenyum melihat Ayah sangat memperhatikanku, sangat menyayangiku, dan kakakku Akupun bahagia bahwa Ayah tidak terpengaruh oleh Ibu tiriku.

***
                                       

AYAH, AKU LELAH

Pada suatu hari, Ayah dan Ibu tiriku bertengkar. Karna seringnya mereka bertengkar. suatu hari Ibuku minggat dari rumah, meninggalkan kami semua, serta adik ku yang masih kecil. Ibu tiri ku membawa adik ku yang masih bayi. singkat cerita, Ayah ku menyusul Ibu serta adikku yang masih kecil. sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai.
Kedua adikku bernama “ITA” bayi yang berumur 9 bulan, kakaknya berumur 2 tahun yang bernama “Nina”.

Teman pembaca yang baik, bayangkan Aku yang baru duduk d bangku kelas 4 SD Aku menggantikan posisi Ibu tiri ku untuk mengurus kedua adik ku yang masih kecil. Kakak ku yang bisu, dan Ayah ku. Ayah ku menyerahkan itu semua kepada ku dan di bantu oleh nenek ku. Setiap malam, Aku bangun untuk membuatkan susu untuk adik ku. bilamana dia menangis tengah malam.
“Ayah, air panasnya sudah habis.”
“Iyah Ayah masakan air panasnya,,,” kata Ayah, sambil menunggu Ayah, Aku menggendong adikku yang nangis.
“Jangan nangis sayang, nanti ya ? Ayah lagi masak airnya dulu”
Tak lama kemudian Ayahpun tiba, lalu diberikanlah susu itu kepada adik ku.
Pukul 05.00 wib, pagi-pagi Aku sudah bangun untuk menyiapkan makan, Akupun menyuapi ke dua adik ku sambil menggendong. Ayah membantu untuk membersihkan rumah, lalu Ayah berangkat bekerja. setelah selesai menyuapi kedua adik ku, Akupun lalu memandikan dan menidurkan adik ku.
 “nina bobo.. oh nini bobo.. kalau tidak bobo di gigit nyamuk” nyanyian itulah yang sering Aku nyanyikan, untuk menina bobokan adik-adikku, setelah ke dua adikku pada tidur,
Akupun bergegas mencuci piring, mencuci pakaian, dan mengepel
tidak lupa pula menyetrika pakaian, sampai pukul 12.00 siang.
oh iya para sobat, Aku sekolah masuk bagian siang pukul 12.30. lalu Aku berangkat ke sekolah yang sudah menidurkan adikku, tidak lupa Aku menitipkan kepada nenek dan kakak ku yang bisu. dengan gerakan yang Aku dan kakakku pahami, pukul 12 siang Aku baru berangkat dari rumah. kadang Aku berjalan kaki ke sekolah, karena keuangan Ayahku mulai berkurang, dikarenakan Ayah mulai sakit-sakitan. kadang Aku berlari kesekolah yang jarak jauhnya, kira-kira 3km. Sobat, Akupun sering terlambat, karena seringnya Aku terlambat. Akupun sering ditegur oleh pak guru, karena waktu Aku tiba ke kelas, pelajaran pun sudah dimulai.
”Maaf pak, saya terlambat”
“Kenapa lagi kamu terlambat” Tegas pak guru.
“Saya sa..saya jalan kaki Pak” Dengan gugup Aku menjawab. seringnya Aku membuat alasan, tapi alasan itu yang benar-benar Aku lakukan. Pak guru pun memahami keadaan ku.
“Ya sudah, duduk di tempatmu”
“Baik Pak, Terima kasih Pak” jawab ku.
mungkin Pak guru kasian dengan ku, atau bosan dengan alasanku. Atau juga... Hmmm.. entahlah. terkadang Aku kesal kesekolah dengan berjalan kaki, kadang juga senang, karna Aku sering menemukan uang di jalan ketika berlari. terkadang Aku berpikir.
”Hmm... Allah memberi Aku upah” pikirku walaupun jantung ini dag... dig... dug... berdebar dengan kencang habis berlari. sambil mengusab keringat di dahiku, terasa hilang semua rasa cape. ketika menemukan uang di pinggir jalan tersebut.
Pukul 4 sore Ayahku pulang dari kerjanya, kira-kira pukul 5 sore Aku pulang dari sekolah. Akupun mengeluarkan jurus andalanku, jurus kaki seribu, alias lari kencang. Teman itulah yang Aku alami, Aku lakukan hari demi hari tiada henti. semua pekerjaan orang dewasa Aku lakukan demi adik ku, kakak ku yang bisu serta Ayahku yang tercinta.

Sobat, bayangkan betapa lelahnya tenaga ini. dari kelas 4 SD sampai kelas 6 SD Aku lelah sampai sekarang. masih panjang perjalanan hidupku.

***


DUKA SEAKAN BERSAHABAT

Pada suatu hari Ayah ku jatuh sakit. Ayahku sakit bisa di bilang parah, selama sakit Ayahku berpesan untuk menjaga kedua adikku serta kakakku. Selama empat hari Ayahku semakin parah, tubuhnya pun semakin lemah. makan, minum sudah tidak mau.

Teman dan sahabatku, semakin berat beban yang Aku pikul, Aku jalani sendiri tanpa di bantu Ayah, dengan usia ku yang baru duduk di kelas 6. karena terlalu parahnya kondisi Ayah ku, sampai ia tidak sadar dengan apa yang ia ucapkan. sampai ada suara ayam berkokok pun, Ia meniru apa yang ia dengarkan. singkat cerita, Aku malas tuk pergi ke sekolah. Karena, Aku gak tega meninggalkan Ayah dalam kondisi begini.
Ayah ku memanggil. ’’Dewi belum berangkat sekolah.’’?? 
“Belum yah, Aku gak sekolah yah.”??
“Sekolah dewi, kamu adalah harapan Ayah”
“Tapi yah, Ayah sama adik gimana.” ??
“Biar Ayah sama nenek aja”
“Iya gak apa-apa biar sama uwa aja” Aku menoleh ke arah uwa yang baru saja datang.
Aku tetap tidak mau sekolah, karena Aku mendapat firasat di dalam mimpi, kalau Ayahku di jemput dengan dua orang di dalam mobil. lalu Ayahku ikut ke dalam mobil, sambil melambaikan tangan ke arah ku , Akupun terkejut melihat Ayah pergi.
“Ayaaaaaaaaa,,,,,,,,,,,,h Ayah mau kemana ,,,? Ayaaaaah “
Semakin menangis dan berlari semakin jauh semakin jauh mobil itu melaju, Akupun terjatuh. Ayah terus melambaikan tangannya sambil tersenyum. Akupun terbangun dan melihat Ayah masih terbaring di tempat tidur, Aku tatap wajah Ayah yang sudah pasrah dengan keadaannya.
Keesokan harinya Aku tidak ingin pergi ke sekolah Aku takut Ayah pergi seperti pirasat dalam mimpi.
Tapi Ayah ku tambah marah.

Teman dengan berat Aku berangkat ke sekolah, sesampainya ke sekolah Aku gelisah pikiranku pun melayang.

Dalam mengerjakan soal, Aku tidak konsentrasi pada soal yang di berikan guru, tak terasa air mata pun menetes. lalu Aku melihat ke arah luar, ada saudaraku yang melompat-lompat ke arah jendela sekolah. ke khawatiranku tambah kuat, jangan-jangan Ayahku ?. Tapi ke 2 saudaraku tidak berani menghadap Pak guru.
Aku mengerti dengan isyarat saudaraku, dengan memberanikan diri Aku menghadap guru.
“Pak maaf, di luar ada saudara saya ingin bertemu dengan saya“
“Siapa ? laki-laki atau perempuan ?”
“ Perempuan pak.“
“Seharusnya dia yang mengetuk pintu bukan kamu yang keluar.”
“Gak tau pak.“ jawab ku, Dengan air mata yang terus mengalir.
“Kenapa kamu nangis ?” tanya Pak guru, dengan rasa khawatir.
Aku hanya meggelengkan kepala karena tak kuat untuk menjelaskannya.
“Ya sudah duduk kembali biar bapak yang keluar.” 
Pak guru pun keluar untuk menemui saudaraku. Tak lama kemudian, pak guru pun memanggil ku kembali dengan wajahnya yang sendu, tambah yakin sudah pikiranku.
“Dewi sini sebentar”
“Iya pak”
“Sekarang kamu pulang dulu, kamu harus kuat ya ?”
“Emang kenapa pak ? Apa kata saudara saya pak?” dengan Air mata yang terus mengalir.
“Kamu jangan nangis, gak ada apa-apa kok .”
“Iya pak “ Sambil mengusap air mata. entah kenapa air mata ini terus menerus mengalir seakan-akan mata ini tau, Aku pasti menangis.
Aku pun berpamitan sama bapak guru
“Eh lo... kenapa sekolah ??”tanya saudaraku yang seumuran dengan ku, namanya “SANTI” dan “YULI”.
“Kan di suruh sekolah, emang kenapa ?? Ayah ya ??”
“Enggak, enggak ada apa-apa kok. ayo cepet pulang!!!!”
“Sebentar ke wc dulu yuk !!!”
“Emang mau apa??”
“Aku mau lihat ke cermin, malu gak? Aku keliatan habis nangis.”
“Enggak, udah gak apa-apa, naik mobil ini “
Selama di perjalanan, ke 2 saudaraku saling senggol-senggolan sambil dia berkata.
“Udah kasih tau aja.”
“Jangan nanti pingsan gimana ??”
Aku pun curiga sama Santi, dan Yuli. Kemudian Aku turun dari mobil selama perjalanan ke arah rumahku, mereka saling tutup mulut.
“Santi, Yuli ada apa sih ??” Tegas ku, dengan rasa kesal melihat tingkah mereka yang seolah-olah menyembunyikan sesuatu.
“Enggak, enggak ada apa-apa kok” Jawab Yuli, dengan santai.
“Ayah enggak kenapa-napa kan ??”
“Enggak”
“Tapi itu banyak orang-orang yang bawa baskom ??”
“Gak tau”
“Ah bohong, itu kok ke arah rumah kita “
Tak terasa air mata ku pun terus mengalir, ketika Aku melihat tetanggaku menebang pohon pisang.
“San, Yul itu kan? Ayaaaaaaaaaaaaah! ayaaaah...! ayaaaaaaaah jangan tinggalin Dewi yah !!!!!!”
Aku pun berlari, tubuh ku terasa ringan. sambil memanggil Ayah dan menangis, Aku pun pingsan tak sadarkan diri.
Tak lama kemudian Aku pun sadar, Aku terus memanggil Ayah lalu Aku pingsan lagi. sampai berulang ulang kali.
“Wi, sadar wi......... kuatkan hati kamu wi,”Aku pun mendengar, tak lama kemudian Aku pun terbangun.
“Ayaaaaaaa,,,,h kenapa Ayah tinggalkan wi sendiri yaaah ,,,,,??????
Ayah tega!! tinggalkan dewi dengan ke dua adik yang masih kecil dan kakak yang bisu. apa daya nya dewi yaaaah? wi belum sanggup, wi belum mampu tuk nerima semua ini yaaaah”
Aku terus menangis meratapi kepedihan ini, Aku pun berpikir. apa yang harus ku perbuat dengan cobaan ini ? Aku pun memeluk adik ku yang sedang tidur pulas yang tidak mengerti dengan semua ini, Aku pun menoleh ke arah kakak ku yang sedang duduk melamun. menerawang matanya dengan tajam, entah apa yang di pikirkannya dan Aku pun menghampirinya. dengan bahasa isyarat Aku pun menegur, tapi kakak ku pun tetap diam. yang ku lihat hanya air mata yang mengalir di pipi nya, Aku pun mengusap air mata nya sambil tersenyum agar dia tau bahwa dia tidak sendiri. Hari demi hari ku lakukan semampu ku. apa yang Aku bisa ku kerjakan, tapi kakak Aku lah yang selalu bertingkah aneh. ia selalu berdiri di balik jendela melihat ke arah jalan Ayah di makam kan. kadang ia menangis, dan menjerit berbicara yang tak jelas seakan - akan dia tidak menerima dengan semua ini. dia PROTES dengan nasib dan takdir ini, dengan kondisi seperti ini tak lama kemudian kakak ku jatuh sakit dan lumpuh.

Sobat bayangkan betapa berat yang Aku jalani dengan ke dua adik yang masih kecil, kakak yang bisu dan lumpuh, juga nenek yang selalu menemaniku. singkat cerita , kakak ku pun meninggal dunia. 
***

ADA RASA KANGEN

Tak lama kemudian, Aku pun meninggalkan Ibu kota jakarta. lalu pindah ke daerah jawa barat bersama adik, dan nenek ku. sebut saja kota bandung. Disana Aku beradaptasi dengan lingkungan dan sekolah ku yang baru, Oh iya sobat. setelah Ayah meninggal, banyak yang ingin mengangkatku sebagai anak angkat. tapi Aku menolak nya, karena tak tega meninggalkan kedua adik dan kakakku karena ini adalah amanat Ayahku untuk terus menjaga kedua adik dan kakak. Hari demi hari ku lewati dengan biasa, sejenak Akupun lupa dengan kesedihan-kesedihan yang pernah Aku alami. tak terasa berbulan-bulan lamanya. perasaan capek, kesal, dan rasa jenuh pun timbul, kadang Akupun PROTES dengan keadaan ini.
“Sampai kapan Ya Allah Aku harus prihatin seperti ini, masa kecilku, masa remaja ku habis dengan keadaan ini”
Kadang Aku ingin kembali masa-masa indah bersama Ayah, kadang Aku kangen dengan kehidupan yang lalu. dengan sekolah, teman- teman ku, Guru-guru ku disana.
Semua guru, Aku hormati, ku kagumi, ku sayangi. tapi ada satu guru yang pernah menasehati, waktu Aku sedih. ketika Ayah meninggal. ia pernah berkata
“Dewi, kamu harus sabar, harus ikhlas jangan sedih. umur manusia di ibaratkan pohon kelapa. gimana pemiliknya, apabila pemiliknya ingin mengambil yang tua, maka di ambillah yang tua. yang tua di ibaratkan orang yang dewasa. apabila pemiliknya ingin mengambil yang muda, maka di ambillah yang muda. yang muda di ibaratkan anak remaja, yang kecil di ibaratkan anak-anak atau anak yang masih di dalam kandungan. kalau pemiliknya berminat mengambil, maka di ambillah yang kecil ataupun yang masih dalam kandungan. maka ia pun meninggal, maka kita harus siap dan menerima apa kehendak pemiliknya. Pemilik kita adalah ALLAH. Allah lah pemilik kita semua.”
         
Itulah nasihatnya, mengingat nasihat itu semakin kangen yang amat sangat Aku ingin bertemu guru-guru dan teman-teman disana. dengan rasa kangen yang mendorong, Aku pun pergi kembali ke jakarta. terasa lama rasanya dalam perjalanan ini, Aku lewati dengan senyuman.

Sesampainya di pinggir jalan, di depan sekolah. Aku turun dan berdiri sambil berteriak.
“Horeeeeeee !! Aku sampe.....”
Aku kegirangan sambil menangis. rasanya Aku tidak percaya, ingin cepat-cepat masuk ke sekolah itu. tapi Aku malu, pintu gerbang itu sudah di tutup. sambil mendekati gerbang itu.
“Ibuuuuu, bapak, teman-teman. ini Aku dewi “ Aku meratapinya, sambil memegang pagar gerbang sekolah.
Tak terasa air mata ku pun mengalir.
“Aku kangen kalian? juga sekolah ini ?”
Tak sadar Akupun naik pagar tembok belakang sekolah dan melompatnya. Akupun berdiri sambil mendekati Dinding Sekolah. selangkah demi selangkah. ku peluk, ku usap, ku cium dinding sekolah itu. sambil menangis.
“Ini sekolah ku kan? Sekolahku yang dulu. apa kabar semuanya?” sambil terus menangis
“Ini Aku dewi?” berulang-ulang kali ku usap, ku peluk, ku dekap. seolah-olah Aku dapat memeluk sekolah ini. rasa kangen ku kepada Ibu, bapak guru, teman-teman. ku tumpahkan ke dinding tembok sekolah. Aku tak sanggup tuk bertemu Ibu, bapak guru dan teman-teman semua yang telah berbuat baik pada ku. tapi Aku abaikan dan ku tolak, demi adik dan kakakku.
“Terima kasih Ibu guru....... terima kasih bapak guru........ terima kasih semua temanku. selama 6 tahun kau selalu ada di hatiku dan tak akan ku lupakan.”
Sekian lama rasa kangen ini kutumpahkan, terdengarlah suara bel istirahat. Akupun bergegas pulang dan naik kembali.
“Selamat tinggal semuanya. semoga sekolah ini semakin sukses.”
Sejenak Aku berdiri
“Maafkan segala ke salahanku.”
             
Teman dan sahabatku, Aku kembali menjalani kehidupanku seperti biasa. hari demi hari, Aku lewati semua ini seperti biasa. dengan hati tegar dan sabar. ini adalah kenyataan hidup, yang harus Aku jalani. semoga masa depan yang bahagia datang menghampiri ku, datang dalam hidupku.


Selesai

***
  

Pesan dan kesan :
Sobatku semuanya gunakanlah waktu sebaik mungkin, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya selagi ada kedua orang tuamu, hormatilah kedua orang tuamu selagi mereka hidup. jagalah hati dan perasaannya, jangan kau sakiti karna ridho Allah adalah ridhonya (orang tua).

pengorbanan seorang ayah (copas)

Kisah nyata pengorbanan seorang ayah

Ini kisah tentang seorang Ayah yang sangat menyayangi anaknya. Dia bekerja sebagai Bridgemaster (Penjaga jembatan yg dilalui rel kereta api). Sehari-hari dalam pekerjaannya, anaknya selalu menemaninya. Dia suka melihat kereta lewat, mengamati orang -orang didalamnya dan sedikit mengetahui pekerjaan ayahnya.
Pada suatu hari, pria tersebut mendapat perintah untuk mengangkat jembatan untuk memberi lewat sebuah kapal barang. Kemudian pria tersebut pun mendorong tuas untuk mengangkat jembatan tersebut. Jembatan terangkat pelan – pelan dan kapal barang itu pun melewati jembatan secara perlahan. Sementara sebuah kereta yang melaju kencang dan dipenuhi ratusan penumpang terlihat dari kejauhan. Si anak melihat hal itu dan mengira kereta tersebut akan menabrak jembatan jika jembatan tersebut tidak segera diturunkan. Dia kemudian melihat kearah pos kerja ayahnya dan memanggil – manggil. Ayahnya tidak kelihatan. Anak itu tanpa pikir panjang, segera berlari kearah panel kontrol yang berada diruangan mekanisme jembatan bekerja. Dia kemudian membuka pintu palka yg terletak dibawah tanah tsb dan berusaha mendorong tuas dari atas untuk mengubah jalur rel kereta. Tak lama ayahnya kembali ke pos untuk menurunkan jembatan yang ternyata telah menyadari kedatangan kereta tsb dan memandang keluar untuk melihat anaknya. Dia heran melihat anaknya tidak berada ditempat bermainnya dan berusaha mencari keberadaannya sedangkan kereta sudah mendekat. Ketika pria tsb melihat kearah ruang palka, dia melihat anaknya terjatuh ketika hendak mendorong tuas pengendali jalur kereta. Dia kaget seketika dan berteriak2 memanggil anaknya sedangkan kereta sudah melaju mendekati jembatan tsb. Dia menyadari kalau dia menurunkan jembatan tsb, anaknya akan hancur terjepit oleh jembatan itu. Pria itu serba salah, bingung dengan situasinya. Dia meraung2 memanggil anaknya tapi tak kuasa meninggalkan posnya sedangkan kereta sudah mendekat dalam hitungan detik. Dia kemudian memegang tuas dan melihat kearah kereta sambil menangis.
Dalam kebingungan, antara dia menarik tuas untuk menurunkan jembatan tsb dan menyelamatkan orang banyak dengan mengorbankan anak yang sangat dicintainya, ataukah dia akan membiarkan kereta yang ditumpangi ratusan orang itu menabrak jembatan dan menyelamatkan anak satu-satunya.
Dengan air mata bercucuran, akhirnya dia menarik tuas menurunkan jembatan. Kereta dengan ratusan orang yang menumpang didalamnya selamat. Di lain sisi anak yang dikasihinya meninggal terjepit jembatan. Tak ada seorangpun dikereta tsb yg menyadari atau melihat pengorbanan sang ayah.
Cerita ini merupakan kisah nyata berasal dari Cekoslowakia. Kisah yang pasti sulit dihadapi oleh siapapun yang mengalaminya. Pengorbanan yang luar biasa dari sang ayah, yang mengesampingkan keegoisannya untuk menyelamatkan orang banyak. Biarpun dengan hancur hati, ia kehilangan anaknya yang tunggal.